MATERI POKOK DALM SATU TEMA PEMBEAJARAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pembelajaran Tematik”
Disusun Oleh :
Ajidah Nur Rohmah 210609086
Dosen pengampu:
Kurnia Hidayati,Mpd
PGMI. C
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012-2013
PENDAHULUAN
Pembelajaran tematik pada dasarnya merupakan suatu pendekatan pemebelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran secara terintegrasi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.Sebagai suatu model pembelajaran,dalam penerapanya di sekolah,khususnya sekolah dasar memerlukan persiapan yang lebih lompleks dibandingkan dengan pembelajran dalam satu mata pelajaran tertentu.Oleh karena itu ,guru atau tim guru perlu melakukan perancangan pembelajaran tematik yang didasarkan atas pertimbangan yang matang agar siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna.
Dalam menanamkan konsep pengetahuan atau keterampilan ,siswa tidak perlu di drill, tetapi diarahkan untuk belajar melalui pengalaman langsung atau direct exprience dan menghubungkanya dengan konsep-konsep lain yang sudah di pahami ,sehingga sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
PEMBAHASAN
MATERI POKOK DALAM SATU TEMA PEMBELAJARAN
A. Tema dan Esensi Budang Studi
Menyusun materi pokok dalam satu tema pembelajaran merupakan langkah lanjutan setelah pemahaman terhadap kompetensi dasar dan indikator serta proses pembuatan jaringan tema.dalam penyusunan materi pokok ini, ada dua komponen yang terlibat di dalamnya, yaitu tema dan esesnsi bidang studi.
Mengingat model pembelajaran yang dikembangkan adalah model webbed, maka pembahsan dan pemilihan tema menjadi hal mendasar yang harus dukuasai oleh guru. Tema menjadi titik tolak dalam merancang sebuah pembelajaran tematik. Pembahsan tema pada paket ini lebih ditekankan pada keterkaitanya dengan esesnsi bidang studi untuk menyusun materi-materi pokok yang digunakan dalam pembelajaran.[1]
Untuk dapat menyusun materi pokok dalam pembelajaran tematik, setidaknya ada dua hal yang dipahami oleh guru kedua hal ini tersebut adalah:
1. Memahami esensi dan karakteristik masing-masing bidang studi.
Memahami esensi dan karakteristik masing-masing bidang studi terkait dengan ruang lingkup dan aspek-aspek mendasar yang dimiliki oleh masing-masing bidang studi. Pemahaman terhadap hal tersebut akan mempermudah dalam melakukan pemetaan materi yang akan dijaring dalam sebuah tema. Bidang studi Bahasa Indonesia misalnya, terdiri atas aspek menulis, bidang studi ilmu pengetahuan alam misalnya mencakup dua hal, bekerja secara ilmiah dan pemahaan konsep serta penerapanya. Bekerja secara ilmiah terdiri dari: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap dan nilai-nilai ilmiah. Sementara pemahaman konsep dan penerapannya meliputi hal-hal berikut:makhluk hidup dan proses kehidupan, materi dan perubahanya, energi dan sifatnya, bumi dan alam semesta, penfetahuan alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Selain mempermudah dalam pemetaan materi yang akan dijaring dalam suatu tema, pemahaman terhadap esensi dan karakteristik bidang studi juga akan sangat membantu dalam mengembangkan alat-alat dan rubrik penilaian serta langkah-langkah pembelajaran pada umumnya.
2. Memahami kurikulum hasil belajar dengan melakukan identifikasi dan pemetaanya
Memahami kurikulum hasil belajar dititkbertkan pada pemahaman terhadap unsur-unsur kompetensi dasar, indikator dan materi pokok yang terdapat pada masing-masing bidang studi sebagaimana tercantum dalam kurikulum. Ketiga hal tersebut (kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok) perlu diidentifikasi dan dipetakan sedemikian rupa untuk kemudian dipilih berdasarkan tema yang telah disepakati oleh guru dan siswa-siswi.
B.Menyusun materi pokok untuk satu tema pembelajaran
Penyusunan materi pokok dalam satu tema pembelajaran doawali dengan pemahaman terhadap esensi dan karakteristik masing-masing bidang studi serta pemahaman terhadap kurikulum hasil belajar.setelah melalui kedua proses tersebut,maka langkah berikutnya adalah memilih-milih kompetensi dasar dan indikator-indokator ke dalam tema-tema yang ada. Terkait dengan kegiatan mencari keterhubungan antara indikator-indikator dengan tema, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatian:
1. Jangan sampai ada kompetensi dasar dan indikator yang terlewatkan
2. Tema dan sumber belajar yang digunakan harus benar-benar kontekstual dan aktual
3. Materi-materi yang akan disajiakn dalam satu tema pembelajaran harus mempertimbangkan aspek-aspek:karakterustik dan tingkat kecerdasan siswa-siswi yang beragam dan pelayanan bagi semua siswa-siswi
4. Tema dan materi pokok yang disusun di dalamnya harus membentuk keterpaduan yang bersifat komunikatif dab tidak dipaksaan
5. Memperhatiakn efesiensi waktu,sumber belajar,sarana dan pengalaman belajar siswa-siswi[2]
Selain kelima hal tersebut,dalam menyusun materi-materi dalam satu tema pembelajaran harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Materi dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai
2. Tingkat keluasan dan kedalaman materi disesuaikan dengan karakteristik siswa-siswi
3. Penataan materi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, misalnya hierarkis, prosedural, kronologis, dan/atau spiral
4. Kemungkinan tidaknya keluasan dan kedalaman materi dapat dicapai dalam waktu yang telah disediakan.
5. Menyajikan materi ajar yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa-siswi
6. Pilihlah materi ajar yang dapat diterapkan dimanfaatkan atau difungsikan siswa-siswi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mempermudah pemahaman tehnik penyusunan materi pokok dalam satu tema pembelajaran, berikut ini akan dipaparkan contoh penyusunan materi pokok yang diawali dengan pembuatan jaringan tema. Perhatiakan jaringan tema dibawah ini yang menghubungkan beberapa mata pelajaran (Bahasa indonesia, Figh, Pkn, Ipa, Kerajinan tangan dan kesenian) dengan tema disiplin.[3]
Tema : DISIPLIN
FIQH:
3.1 Menjelaskan ketentuan tata cara shalat berjamaah
BAHASA INDONESIA:
5.1 Menyampaiakan pesan pendek yang didengarkanya kepada orang lain
AQIDAH AKHLAK:
6.1 Menghindari sifat malas melalui kisah masa remaja Nabi Muhammad SAW
KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN:
13.1 Menggerakkan tubuh secara spontan mengikuti bunyi perangsang gerak
IPA:
3.1 Mendiskripsikan beberapa sumber energi dan penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari
Dari jaringan di atas, kemudian disusun materi pokok pembelajaran sebagai berikut:
1. Tata cara sholat berjamaah (Fiqh)
2. Teks berisi pesan pendek ( Bahasa Indonesia)
3. Akhlak tercela menghindari sifat malas (Aqidah akhlak)
4. Tari (Kerajinan tangan dan kesenian)
5. Sumber energi dan kegunaanya (Ipa)
KESIMPULAN
Menyusun materi pokok dalam satu tema pembelajaran merupakan langkah lanjutan setelah pemahaman terhadap kompetensi dasar dan indikator serta proses pembuatan jaringan tema.dalam penyusunan materi pokok ini, ada dua komponen yang terlibat di dalamnya, yaitu tema dan esesnsi bidang studi
Untuk dapat menyusun materi pokok dalam pembelajaran tematik, setidaknya ada dua hal yang dipahami oleh guru kedua hal ini tersebut adalah:
1. Memahami esensi dan karakteristik masing-masing bidang studi.
2. Memahami kurikulum hasil belajar dengan melakukan identifikasi dan pemetaanya
Menyusun materi pokok untuk satu tema pembelajaran:
a. Jangan sampai ada kompetensi dasar dan indikator yang terlewatkan
b. Tema dan sumber belajar yang digunakan harus benar-benar kontekstual dan aktual
c. Materi-materi yang akan disajiakn dalam satu tema pembelajaran harus mempertimbangkan aspek-aspek:karakterustik dan tingkat kecerdasan siswa-siswi yang beragam dan pelayanan bagi semua siswa-siswi
d. Tema dan materi pokok yang disusun di dalamnya harus membentuk keterpaduan yang bersifat komunikatif dan tidak dipaksaan
e. Memperhatiakn efesiensi waktu,sumber belajar,sarana dan pengalaman belajar siswa-siswi